Ayah Bunda: Mereka adalah mentariku yang selalu menyinariku
Ayah Bunda
Mereka adalah mentariku yang selalu menyinariku
Walau terkadang aku menjadi mendung yang membuat langitnya hujanÂ
Tapi kata mereka aku tetaplah tabularasa
Bahkan doa mereka khusyuk menggenangÂ
Bunda
Kau adalah malaikat cantik bermahkota bagaskaraÂ
AyahÂ
Kau adalah raja mulia berpedang emasÂ
Mereka laksana barisan fibonacci
Ajeg memberi, mulia malah menambah
Mereka selalu siap mekar walau tak dirawat
Selalu siap jadi peneduh walau tak dirasaÂ
Ayah bundaÂ
Huruf apapun tak cukup tuk menceritakan mulianya walikuÂ
Angka berapapun tak cukup mendefinisikan seberapa besar cintamu
Kata-kata indah pun tak sanggup menggambarkan sosok merekaÂ
Ayah BundaÂ
Terimakasih telah siap sedia menjadi tawanan perang untuk kuÂ
Terimakasih telah menjadikan diriku menjadi pribadi sekuat bajaÂ
Maaf apabila sayatan darah yang selama ini aku buat belum mengeringÂ
Maaf apabila telinga mu mendengar elakan kata dariku
Karya: Nadia 8A


-100x100.png)




